Minggu, 19 Januari 2020

PERSONAL BRANDING


PERSONAL BRANDING

By Gegi Karyaganda



Jika saya menyebutkan kata “air minum kemasan”, apa yang secara spontan terlintas di benak kamu? Saya yakin, bagi sebagian orang, kata AQUAakan begitu mudah terlintas di benakmu. Meski saat ini sudah banyak perusahaan air minum kemasan yang beroperasi, namun merek AQUA masih menjadi Top of Mind bagi sebagian besar orang.

Bagaimana tidak, AQUA telah menjadi pioneer air minum dalam kemasan di Indonesia. Meski butuh bertahun-tahun untuk mendapatkan posisi Top of Mind di benak konsumen, namun saat ini AQUA sudah memiliki brand yang sangat kuat. Dengan slogan, “Kebaikan Alam, Kebaikan Hidup”, brand yang satu ini makin menunjukkan kualitas serta eksistensinya dari tahun ke tahun.

Setelah sekilas membahas tentang air minum kemasan, saya ingin bergeser ke moda transportasi yang sangat lazim kita temui di Indonesia, yaitu mobil. Apa yang terlintas di benak kamu, ketika saya menyebutkan kata “Mercedes Benz”? 

Meski mungkin jawaban yang kita miliki sangat beragam, namun sepertinya kata “Nyaman dan mewah” mampu merepresentasikan Mercedes Benz dengan sempurna. 

Kesan nyaman dan mewah yang terpancar dari desain yang dibuat serta kualitas kendaraan yang memang jempolan nampaknya menjadi kekuatan merek dengan slogan “The Best or Nothing” ini.


Disadari atau tidak, AQUA dan Mercedes Benz adalah dua contoh dari begitu banyak produk yang memiliki IDENTITAS yang sangat kuat sehingga IMAGE dan POSITIONING mereka di masyarakat pun sangatlah kuat. BRANDING mereka jelas.

Well, tapi apa itu Branding?

Sederhananya, BRANDING adalah segala sesuatu seperti symbol, nama, reputasi, kesan, slogan dan lain sebagainya, yang memberikan identitas pembeda antara satu hal dengan yang lainnya. 

Nah, ketika bicara mengenai BRANDING, memang sangat mudah untuk mengasosiasikannya pada sebuah produk seperti air minum kemasan dan salah satu merek mobil yang saya bicarakan tadi. Namun, pernahkan terlintas di benak kamu bahwa sebenarnya, konsep MEREK atau BRANDING juga berlaku dalam kehidupan manusia?

Ya, benar sekali, manusia pun memiliki BRANDING nya masing-masing. Mau bukti? Coba jawab pertanyaan berikut.

Nama siapa yang muncul ketika saya mengatakan, aktor kungfu mandarin yang film nya lucu? Ya, sebagian dari kamu akan dengan cepat menjawab JACKIE CHAN.

Kemudian, nama siapa yang muncul ketika saya mengatakan, seorang pesulap atau mentalist senior yang terkenal di Indonesia? Tidak salah tentunya jika secara reflek kamu menjawab DEDaY CORBUZIER.
Yang punya ciri khas lg seperti pesulapPak Tarno...atau jojon

Lalu, siapakah nama yang langsung keluar dalam pikiranmu ketika saya mengatakan, seorang tokoh Nazi berkumis tebal yang terkenal dengan kekejamannya? Tepat sekali. ADOLF HITLER.


Nama-nama seperti JACKIE CHAN, DEDY CORBUZIER, atau ADOLF HITLER yang secara spontan muncul di benak kamu saat mendengar sebuah clue yang saya sebutkan tadi mengindikasikan bahwa orang-orang tersebut memiliki IDENTITAS yang kuat, memiliki MEREK, memiliki BRANDING nya sendiri. BRANDING yang melekat pada seseorang inilah yang disebut dengan PERSONAL BRANDING.

Atau jika didefinisikan dengan lebih detil, PERSONAL BRANDING adalah sebuah citra diri yang berkaitan dengan nilai, keahlian, perilaku, atau prestasi yang dimiliki seseorang, yang baik secara sengaja atau tidak sengaja, muncul dari dalam dirinya.

Sama halnya dengan pembangunan branding sebuah produk yang memiliki identitas yang kuat, pembangunan personal branding pun membutuhkan proses yang tidak instan. Semuanya membutuhkan konsitensi, persistensi, dan dedikasi yang cukup lama.

Nah, setelah mengetahui apa itu personal branding, saat ini mungkin kamu bertanya-tanya, apa gunanya memiliki personal branding yang baik bagi diri kita?

Sederhananya,dengan personal branding yang jelas dan kuat, kita akan mendapatkan kesempatan yang luas dalam mengembangkan karir, bisnis, dan juga pekerjaan kita. Saya akan berikan contohnya dalam ilustrasi berikut:

Mukidi adalah salah satu dari lima karyawan yang masuk proses monitoring untuk kenaikan jabatan di kantornya. Karena selama ini ia dikenal sebagai pribadi yang jujur, santun, ulet, dan memiliki gagasan yang baik dalam menyelesaikan masalah, artinya PERSONAL BRANDING yang dimiliki oleh Mukidi baik, maka ia pun memiliki nilai plus dalam pandangan atasannya.

Berbeda dengan keempat rekan kerjanya yang memilki citra yang kurang baik di kantor.  Meski cenderung memiliki kemampuan yang baik, namun mereka kurang mampu menunjukkan semangat bekerja pantang menyerah yang diinginkan atasannya.

Dari contoh ini, CITRA atau BRANDING yang dimiliki oleh seseorang, menentukan terbuka atau tertutupnya kesempatan dalam pengembangan karirnya.

Contoh berikutnya hadir dari diri saya sendiri.

Dari proses yang saya jalani bertahun-tahun, dengan segala kerendahan hati, saya ingin menyampaikan bahwa menurut saya pribadi, bagi sebagian orang, saya memiliki personal branding sebagai seorang Motivator. Dengan latar belakang pengalaman,pekerjaan,aktivitas,rentetan capaian, konten di media sosial,orang lebih mengenal saya sebagai seorang Motivator,dibanding provesi yang lainnya.

Citra  itulah yang mengantarkan saya mendapatkan beberapa tawaran kerja professional yang menarik dan menguntungkan seperti misalnya sebagai trainer atau pembicara di berbagai event.

Percayalah bahwa dengan PERSONAL BRANDING atau IDENTITAS yang positif dan kuat, kita bisa tampil beda, kita bisa mununjukkan siapa diri kita dan apa potensi kita, kita bisa rise above the crowd. Muncul di tengah kerumunan.

Sebelum menjawab pertanyaan bagaimana caranya membangun personal branding, saya akan sampaikan dulu bahwa pada dasarnya, ada dua jenis personal branding. Yang pertama adalah NATURAL PERSONAL BRANDING. Personal branding ini terbentuk dengan sendirinya, tanpa disengaja. Natural personal branding yang dimiliki oleh seseorang biasanya muncul karena orang itu memiliki nilai, prinsip, prestasi, serta kemampuan yang mumpuni dalam satu bidang tertentu.

Lalu, jenis personal branding yang kedua adalah CREATED PERSONAL BRANDING.Personal branding ini dibuat sedemikian rupa, dengan sengaja, sesuai dengan apa yang diinginkan. Nah, seseorang bisa membentuk personal brand sesuai dengan keinginannya melalui berbagai upaya yang dilakukan secara berkelanjutan.

Itulah dua jenis personal branding yang harus kamu tahu.

Sekarang, kita lanjutkan pembahasan mengenai bagaimana sih caranya membangun personal branding. Ini adalah langkah yang saya pribadi telah lakukan selama beberapa tahun belakangan dan rasakan manfaatnya. Tentu langkah yang saya berikan nanti bukan one for all atau all for one. Artinya, apa yang sampaikan nanti, mungkin bisa kamu tiru 100%, atau juga, kamu akan membutuhkan beberapa modifikasi dalam satu dan lain hal.

Nah, jika ditanya bagaimana caranya membangun dasar personal branding yang baik, maka saya akan merusmuskannya dalam tiga langkah sederhana. Pertama, pahami poin-poin positif yang kita miliki. Kedua, tentukan tujuan kita. Dan yang ketiga, bangun konsistensi untuk menciptakan konten yang relevan.

Saya akan bahas yang pertama:

1. Pahami Poin Positif yang ada dalam Diri

Tentu setiap orang memiliki kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Namun, ketika bicara tentang membangun personal branding, maka kita bicara tentang bagaimana menonjolkan hal-hal positif yang ada di dalam diri kita. Coba ambil secarik kertas dan sebuah pena, tanyakan kepada diri kamu sendiri “Apa saja sih hal-hal positif yang saya miliki?”, dan tuliskan dalam kertas tersebut.

Saat bicara mengenai hal-hal positif, berarti kita bicara mengenai prinsip hidup yang kita miliki, sifat dan kelakuan kita dalam kehidupan sehari-hari, dan juga pengetahuan serta kemampuan yang ada di dalam diri kita. Tak hanya menanyakan ke dalam diri sendiri, kamu juga bisa menanyakannya kepada teman-teman atau orang-orang terdekatmu.

Biasanya, kamu akan membutuhkan pandangan orang lain dalam melihat siapa dirimu yang sesungguhnya dan poin positif apa saja yang kamu miliki. Selanjutnya, simak langkah kedua.


2. Tentukan Tujuan Kita. 

Tujuan memperkuat seseorang dalam mencapai apa yang ia cita-citakan. Keberadaan tujuan yang jelas membuat kita tahu ke arah mana kita harus melangkah, bagaimana cara kita mencapai tujuan tersebut, dan menentukan langkah-langkah apa saja yang harus kita lakukan.

Coba tanyakan kepada dirimu sendiri, pikirkan dengan baik, dan tuliskan jawaban dari pertanyaan ini: “Ingin dikenal sebagai siapakah saya?”

Jawaban dari pertanyan ini tentu sangat beragam. Tiap orang memiliki jawabannya masing-masing. Ada yang menjawab ingin dikenal sebagai dokter sekaligus penulis buku kesehatan yang best-seller. Ada yang menjawab ingin dikenal sebagai seorang sutradara film yang memiliki pengetahuan luas dan karya yang fenomenal.

3. Membangun Konsistensi untuk Membuat Konten. 

Jadilah seorang CONTENT CREATOR. Setelah mengetahui ingin dikenal sebagai apa, buatlah konten yang berkaitan dengan tujuan kamu itu.

Konten bisa berupa apa saja yang bisa ditemukan, dinikmati, dan dirasakan manfaatnya oleh banyak orang. Misalnya konten berupa tulisan di blog, video di YouTube, audio di soundcloud. Atau sederhananya, social media yang kamu punya seperti Facebook atau Instagram juga bisa loh jadi sebuah media untuk mempublikasikan kontenmu.

Dengan membuat konten yang sesuai dengan tujuan yang kamu punya, kamu akan menunjukkan kepada orang-orang di sekitarmu bahwa kamu menaruh perhatian special dalam bidang tersebut.

Bahkan, dengan konten-konten yang berkualitas yang kamu publikasikan secara konsisten, kamu bisa dianggap pakar di bidang tersebut. Ya, misalnya, mungkin kamu bukan seorang pakar di dunia perfilman, namun dengan konten-konten yang kamu buat dan publikasikan, kamu bisa jadi akan dianggap sebagai pakar.

“Wah, kalau gitu sama saja melakukan pembohongan public dong?”

Tidak juga. Dengan membuat konten yang berkualitas, kita pastinya akan membutuhkan referensi, baik itu dari buku atau internet. Referensi dari konten yang dibuat oleh orang lain, orang yang benar-benar ekspert di bidang itu. Nah dari situlah kita menambah kepakaran kita. Kita menambah pengetahuan, keilmuan, serta kemampuan kita di bidang perfilman. Gimana? Asyik ‘kan?

Kalau gitu, coba tanyakan pada dirimu, "Jenis konten apa yang akan saya buat?"

Itulah tiga hal yang bisa kamu lakukan untuk membangun personal branding. Dengan memahami poin-poin positif yang ada di dalam dirimu, menentukan tujuanmu dalam Membangun Personal Branding, dan membuat konten yang sesuai dengan tujuanmu secara berkelanjutan, maka selain membawa kebaikan bagi pengembangan dirimu sendiri, kamu juga akan menebar manfat bagi orang lain yang membutuhkan orang-orang sepertimu. 

Nah, sahabat pembaca sekalian, itu saja mungkin yang bisa saya sampaikan kali ini. Mudah-mudahan yang sedikit ini bisa membantumu dalam membangun personal branding yang kamu miliki.
IMG_0004.jpeg
GEGI KARYAGANDA
     ( Kang Gegie )
Trainer & Motivator

Kamis, 03 Agustus 2017

SEMINAR PUBLIC SPEAKING PERTAMA DI RANGKASBITUNG




Pernahkah anda gugup berpidato di depan umum?
Pernahkah anda takut untuk presentasi?  Atau tak berani untuk maju ke depan podium???

Temukan Jawabannya di SEMINAR PUBLIC SPEAKING yang pertama di Rangkasbitung dan menampung lebih dari 600 orang audiens pada hari Sabtu,30 September 2017 jam 08.00 - 14.00 di Gedung La Tansa Rangkasbitung.

GMotivation bekerjasama dengan TELKOMSEL menghadirkan 4 Pembicara yang sudah berpengalaman di tingkat Nasional, antara lain :

1. Denny Abidin ( GM EXTERNAL CORPORATE COMMUNICATIONS TELKOMSEL).

2. Adolf Posumah ( MANTAN PENYIAR SEPUTAR INDONESIA RCTI).

3. IKA KARTIKA ( MC, ARTIS SINETRON & FTV).

4. Gegi Karyaganda ( MOTIVATOR NASIONAL /PRAKTISI PEMASARAN /PUTRA DAERAH).

Ada Doorprize loh...diantaranya SMARTPHONE, TAB,DAN HADIAH HIBURAN LAINNYA..

Ayo segera Daftarkan nama anda!!

Biaya Investasi Rp. 50.000
( Snak,sertifikat).

Transfer ke Rek. BCA an. Hany Mardhiyah no. 8721010759

Langsung kirim by wa untuk konfirmasi  ke no. 0813 1502 1365



Press conference akan dilaksanakan tanggal 8 september 2017 jam 19.00 di HOTEL KATINEUNG dan diliput oleh media elektronik, cetak,dan media online.

Datang ya!!  Datang ya!!!

#GMotivation
#Telkomsel

Jumat, 28 Juli 2017

KOST PUTRI DI SOLEH ISKANDAR CIMANGGU KOTA BOGOR

 






MAAF NUMPANG IKLAN...

Kepada Warga Bogor khususnya Karyawati/Mahasiswi di sekitar jl.Soleh Iskandar Bogor yang membutuhkan tempat Kost yang nyaman,asri,dan tenang..silahkan datang sendiri ke Lokasi di Cimanggu Bogor tepatnya di belakang Jogja Dept Store.  OPENING AWAL AGUSTUS 2018.

Ada beberapa tipe kamar,mulai yang standar,sedang dan Eksekutif.

Berbagai macam pilihan dari yang non Ac,Ac,kamar mandi dalam dan balkon untuk bersantai.

Dilengkapi :
1. parkir motor/mbl yg terbatas
2. Ruang visitor
3. Dapur umum
4. Taman untuk bersantai.

Ayo buruan datang langsung atau Hub 081315878489.. Kamar terbatas.. Siapa cepat siapa dapat!

Selasa, 18 Juli 2017

GERAKAN TANGAN PADA KEKUATAN PUBLIC SPEAKING

Public speaking tak cukup hanya pada kekuatan berbicara,namun pergerakan anggota tubuh juga sangat berpengaruh.



Training Public Speaking sering kali diadakan di berbagai lembaga. Hal ini dilakukan karena kita telah menyadari bahwa kemampuan public speaking sangat menunjang aktivitas apapun. Apakah itu di bidang akademik, profesional maupun perusahaan.

Training Public Speaking yang kerap dilaksanakan oleh beberapa lembaga diantaranya adalah membahas bagaimana memaksimalkan gerakan tubuh. Berbicara di depan umum yang bukan hanya sekadar berbicara melainkan memberikan power atau kekuatan yang lebih kepada pendengar. Oleh sebab itu salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menambah kekuatan dari apa yang kita sampaikan adalah dengan menambah gerakan-gerakan bagian tubuh tertentu.

Pada pembahasan cara presentaasi yang baik kali ini, kita akan memperlajari gerakan salah satu anggota tubuh yang , yaitu gerakan tangan. Menggerakkan kedua tangan kita disaat menyampaikan materi yang akan disampaikan.

Tentu kebanyakan pendengar lebih menyukai seorang
pembicara public speaking yang menggunakan kedua tangannya sebagai penambah kekuatan saat presentasi. Daripada para pembicara yang hanya meletakkan kedua tangannya diatas meja atau diam saja dengan gaya lainnya. Tangan yang digerakkan saat kita menyampaikan materi juga dapat menambah suasana menjadi lebih aktif dan menyenangkan. Tentunya gerakan tangan tersebut bukanlah gerakan tangan yang sembarangan.

Sesuaikan gerakan tangan dengan penjelasan yang disampaikan. Mengepakkan tangan, mengangkat bagian siku atau memajukan salah satu dari kedua tangan dapat kita lakukan dengan seimbang. Hal ini juga akan membantu pendengar untuk memahami apa yang tengah disampaikan. Harapannya dengan cara ini pula semangat pendengar tetap terjaga selama acara ataupelatihan public speaking.

TAKUT DAN GROGI BERBICARA DI DEPAN UMUM



Tidak sedikit orang merasa takut dan tidak percaya diri untuk berbicara didepan umum padahal mereka memiliki fisik yang utuh dan jenjang pendidikan yang tinggi bahkan orang yang telah memiliki jabatan sekalipun. Ini menunjukkan bahwa fisik yang utuh dan pendidikan yang tinggi tidak sepenuhnya mempengaruhi individu untuk berani tampil didepan umum. Keterampilan berbicara didepan umum akan menjadi penyakit psikologis pada sebagian orang yang belum terbiasa berbicara didepan umum apabila tidak dilatih.

Keterampilan berbicara sering kali dianggap remeh oleh sebagian orang yang tidak sedikit pula merasa menyesal karena mereka tidak memiliki keterampilan dalam berbicara didepan banyak orang. Banyak hal-hal yang tidak bisa mereka raih yang hanya disebabkan oleh ketidakterampilnya mereka dalam berbicara seperti gagalnya meraih nilai bagus dalam presentasi mata kuliah tertentu karena presentasinya kurang bagus, gagal meraih juara lomba pidato, gagal memenangkan tender, dan masih banyak lagi.

Tidak sedikit pula mereka yang berbicara didepan umum tetapi tidak memperhatikan gaya bahasa, body language, costume, dan intonasi. Padahal itu semua perlu diperhatikan agar audience tertarik pada si pembicara.


GMotivation

Minggu, 16 Juli 2017

MOTIVATOR TERBAIK ADALAH DIRI SENDIRI

The best motivator is yourself" (Motivator terbaik adalah diri anda sendiri).

Kita tahu bahwa agar tetap termotivasi dibutuhkan sebuah perjuangan.
Dalam realita hidup ini tidak bisa kita pungkiri bahwa setiap hari otak kita selalu diserang oleh pikiran negatif, apakah itu berupa kekhawatiran akan masa depan, penyesalan di masa lalu, dsb.

Yah, setiap orang tanpa kecuali pasti pernah dihadapkan dengan berbagai persolan dan permasalahan dalam hidupnya, oleh karena itu perlu sekali agar kita bisa melatih dan menyemangati diri kita sendiri agar kita tetap semangat dan tidak terjatuh dalam pikiran negatif, yang justru jika dibiarkan akan lebih memperburuk keadaan yang sedang terjadi.

Karena pada dasarnya setiap manusia itu diciptakan sama oleh Tuhan.
Yang membedakannya cuma dari cara kita berfikir, cara kita memandang sebuah persoalan.
Jika kita memiliki mental seorang juara/pemenang, maka kita akan bisa terus maju. Tetapi jika kita mempunyai mental "tempe" maka kita akan tetap menjadi seorang pecundang.

#GMotivation

Jumat, 13 November 2015

TRIK NGADEPIN CLIENT / CUSTOMER BIAR JAGO JUALAN NYE.....

MENJUAL ITU MUDAH JIKA DIPELAJARI..






TRIK NGADEPIN CLIENT / CUSTOMER BIAR  JAGO JUALANNYE…..
Trik di bawah ini biasanya dihadapi oleh mereka yang gagal mendapatkan klien.
1. Tidak Tahu Kebutuhan Klien
Kesalahan yang sering terjadi adalah Anda tidak faham kebutuhan klien. Keberhasilan jualan, ditentukan pula oleh seberapa besar pengetahuan Anda tentang kebutuhan mereka. Misal, mereka sedang butuh pasta gigi, eh, Anda malah memberinya sabun mandi. Kalau mau tahu yang mereka butuhkan, cari informasi kanan-kiri, baik dari eksternal maupun internal klien sendiri.
2. Deadline Selalu Jadi Alasan
Soal deadline yang mepet kerap dijadikan dalih ketidakberhasilan menembus klien.Buatlah time table, daftarlah deretan nama klien lengkap dengan catatan karakter tiap produk/kebutuhan, lalu segera hubungi mereka sepagi mungkin. Percaya deh, dalam sehari banyak sekali yang bisa Anda lakukan.
3. Berkelit dari Birokrasi Rumit
Tidak perlu gemas dan ingin ‘membunuh orang’. Coba dong selidiki siapa yang paling berwenang atau decision maker di perusahaan tersebut, dan lakukan pendekatan personal. Biasanya bila kepalanya sudah bisa dipegang, Anda bisa memotong jalur birokrasi yang berbelit-belit. Anda juga bisa mengerahkan jejaring Anda di perusahaan tersebut.
4. Keahlian Menjalin Hubungan
Tak bisa dipungkiri, kelihaian menjalin hubungan personal, cukup menentukan keberhasilan usaha Anda menggaet mereka. Anda tidak harus menjadi psikolog untuk memenangkan hati mereka.
 Ada beberapa sikap yang biasanya diperlihatkan klien :
 * “Wah, mau banget tuh”
Tanpa bertele-tele, mereka langsung oke saat Anda menyodorkan tawaran. Sikap welcome mereka juga ditunjukkan dengan langsung menjadwalkan bertemu dan presentasi, serta terjadi interaksi yang positif antara Anda dan mereka.
Bila akhirnya terjadi transaksi, tetaplah berhubungan. Tanyakan perkembangan setelah mereka menjadi klien Anda. Mintalah komentar atau kritik dari mereka untuk meningkatkan pelayanan perusahaan Anda.
* Enggak minat ah”
Duh, sungguh menjengkelkan memang jika belum-belum mereka sudah bilang tidak berminat. Apa yang bisa dilakukan? Gali lagi latar belakang calon klien dan minat mereka, kemudian dekati dengan cara lain yang lebih personal.
Mengetahui hobi mereka, bisa menjadi celah. Kalau mereka hobi nonton, berikan dong tiket pertunjukan, atau sesekali main ke kantor calon klien, dengan membawa makanan, bergaul dengan orang kantor di sana, dan sebagainya. Lakukan pendekatan untuk membuka peluang, setelah itu, baru ciptakan suatu kebutuhan calon klien terhadap produk Anda.
* Iya sih…tapi…enggak deh”
Sikap dan kemauannya serba tidak jelas. Dibilang nolak, tapi enggak, dibilang oke, tapi kok nadanya nolak? Ah, Anda dibuat pusing oleh ketidakjelasannya. Cara terbaik untuk menghadapi klien seperti ini adalah cari tahu sikap yang sebenarnya. Sebelumnya, Anda perlu tahu dulu kebutuhannya.
Anda bisa mendapatkan info ini dari orang-orang yang bekerja dengannya, atau dari pihak luar yang pernah bekerjasama dengannya. Kalau setelah pendekatan, sikapnya masih ngambang, tidak perlu memaksakan diri. Lebih baik, cari calon klien lain yang lebih punya sikap.
5. Kemampuan Jual
Selain soal kemampuan menjual, ada hal-hal yang sebenarnya sepele, tapi punya manfaat besar dalam interaksi Anda dengan klien. Ini kaitannya dengan pembawaan Anda.
* Penampilan oke
Anda tidak perlu menggerutu jika punya wajah tidak secantik Tamara Bleszynski (dia sih satu banding seribu) Penampilan oke bisa diperoleh dengan berpakaian sesuai ‘tema’ (jangan berpakaian kasual jika Anda menawarkan produk yang sangat feminin). Lalu percaya dirilah (yang ditampilkan dengan bahu tegak, mata menatap pasti, dan senyum yang konstan). Sikap ini akan membuat Anda terlihat sebagai orang yang sukses. Orang tentu akan lebih senang bertransaksi dengan orang yang tampak sukses daripada gagal.
* In the mood
Simpan dalam peti untuk sementara suasana hati yang buruk akibat patah hati. Tampillah dengan penuh gairah saat bertemu calon klien. Sebab hanya dengan emosi yang stabil, dapat tercipta energi dan mood yang baik.
* Say cheese
Senyum itu murah tapi punya dampak yang luar biasa. Senyum juga menular pada orang lain. Dengan senyum Anda dapat mencairkan suasana yang kaku, meredakan ketegangan dan kemarahan. Sulit menemui klien? Perlihatkan dong senyum terbaik Anda.
* Panggil nama
Mereka lebih suka bila Anda menyebut nama, ketimbang memanggil mereka dengan sebutan ibu dan bapak saja. Anda toh tidak sedang berinteraksi dengan orang asing di kendaraan umum, kan?
* Nada dan tekanan suara
Biar pembicaraan tidak monoton, perhatikan nada dan tekanan suara. Ada kata-kata yang perlu diucapkan biasa, dan ada pula yang perlu diberi tekanan untuk menunjukkan pentingnya maksud tersebut.
* Selipkan Humor.
Di sela-sela pembicaraan, selipkan humor yang bisa menyegarkan suasana. Tapi, sebaiknya pilih-pilih humornya agar tidak menyinggung klien. Bukannya sukses, mereka malah kabur.hehehe
( GEGI KARYAGANDA ) trainer & motivator