SYLVESTER STALLONE, AKTOR DAN PRODUSER TERNAMA
Sylvester Gardenzio Stallone dilahirkan di Kota New York City, Amerika Serikat, pada tanggal 6 Juli 1946. Perjuangannya dalam meraih kesuksesannya bisa dibilang sangat panjang, keras dan penuh perjuangan. Namun berkat semangat, kegigihan serta sikap pantang menyerahnya untuk menjadi aktor film yang menjadi cita-citanya, akhirnya ia berhasil mencapai impiannya.
Sylvester Stallone ini dilahirkan dari keluarga yang sangat miskin di New York. Ibunya terpaksa melahirkan di tangga pintu sebuah sekolah. Akibat kelahiran yang tak lancar, ia menderita kelainan saraf di bagian mukanya, sisi kanan wajahnya menjadi tidak normal. Ia juga berbicara gagap, dan ujung bibirnya selalu tertarik ke bawah. Ia kerap diejek sebagai tokoh film kartun kucing di Looney Tunes yang kebetulan mirip namanya. Karena kekurangannya, di usia remaja ia dimasukkan ke sekolah bagi anak yang mempunyai kebutuhan khusus.
Ia mempunyai mimpi untuk menjadi aktor. Untuk mengejar mimpinya menjadi aktor terkenal, pemuda ini mengikuti audisi kemana-mana. Akan tetapi wajahnya yang “seperti cacat mental” dan gaya bicara yang gagap, serta aktingnya yang terlihat kaku, membuat ia selalu ditolak untuk peran apapun yang diinginkannya. Tetapi ia pantang menyerah, walaupun sampai 1.500 kali berapa kali ia ditolak oleh agen di New York. Setelah gagal audisi dimana-mana, akhirnya ia nekat. Untuk mendapatkan peran pertamanya ia terpaksa ngotot. Ia datang ke sebuah agency pukul 04.00 sore tetapi agen film yang didatangi menolak untuk bertemu dengannya. Keesokan paginya ketika sang agen datang ke kantor ia menemukan si pemuda tetap menunggu. Ia menunggu semalaman. Akhirnya agen tersebut tidak tega dan memberinya kesempatan. Walaupun ia hanya muncul selama beberapa menit sebagai figuran, ini sudah merupakan terobosan baginya. Setidaknya, memberi nilai tambah bahwa ia pernah main film. Ia pikir jalannya akan lebih mudah.
Tetapi ternyata karirnya tidak beranjak. Ia menemui kegagalan demi kegagalan berikutnya untuk mendapatkan peran lain. Ia tidak bisa membayar alat pemanas kamar ketika suhu sangat dingin di New York. Ia terpaksa ke perpustakaan membaca, sekedar untuk mendapat suhu yang hangat. Dari buku yang dibaca di perpustakaan, akhirnya ia mendapat ide untuk menlis naskah film. Ia berhasil menjual satu naskah film senilai US$ 100.
Hidupnya tidak kunjung membaik. Istrinya mulai tidak tahan dengan obsesinya. Istrinya selalu berkata agar ia mencari pekerjaan yang tidak ada hubungannya dengan akting, tetapi ia tetap bersikeras untuk tidak mengubur impiannya di dunia akting. Hidupnya makin sulit, ia terpaksa menjual perhiasan istrinya. Ia berusaha keras selama berbulan-bulan, sampai satu hari ia sama sekali tidak memiliki uang. Timmy, anjing yang sangat dekat dengannya, dijualnya hanya dengan harga US$ 25 untuk bisa menyambung hidupnya, saat itu ia menangis.
Dalam kegalauan, ia menonton sebuah pertandingan tinju antara Mohammad Ali dan Chuck Webner, seorang petinju lemah, yang menurut perkiraan banyak orang, akan dapat dirobohkan Mohammad Ali selama 3 ronde. Ternyata Webner mempunyai kemantapan dan kekerasan hati, ia dapat menyelesaikan total 15 ronde melawan Mohammad Ali, karena ia tidak mau menyerah. Sylvester sangat terinspirasi dengan tontonan tersebut dan muncul sebuah visi tentang sebuah film yang akan ia tulis naskahnya. Malam hari itu juga, ia menulis selama 3 hari tanpa berhenti sampai naskah filmnya selesai. Ia sangat gembira dengan naskah tersebut, karena dalam pikirannya ia tahu bahwa naskah cerita tersebut akan menjadi sebuah film yang mengubah hidup dan nasibnya. Tangannya. Lalu ia mengajukan tulisannya kepada para produser film. Namun tidak ada yang memberi tanggapan serius atas naskah cerita tersebut. Tetapi ia tak pernah berhenti berusaha. Ia menawarkan naskah ceritanya dan ditolak lebih dari ratusan kali oleh semua produser dan studio film. Sampai suatu hari, ada sebuah studio yang berani membeli naskahnya senilai US$ 20.000 dengan syarat tokoh utamanya dibitangi oleh Ryan O’Neal dan Brut Reynolds. Ia senang sekali mendapat penawaran itu, akan tetap, ia bersikeras ingin tetap membintangi sendiri film tersebut. Lalu ia menawarkan diri bermain secara cuma-cuma. Sang sutradara menolak. Walaupun sesungguhnya ia sangat membutuhkan uang, ia bersikeras menolak menjual naskah tersebut, kecuali jika ia bisa menjadi bintangnya. Sang produser terus menaikkan tawarannya $80.000, $125.000, $250.000 sampai $325.000, tetapi Sylvester tetap kukuh tidak mau menjual naskah filmnya, kecuali ia berperan menjadi tokoh utamanya. Ia berjanji akan bermain dengan bagus.
Akhirnya produser setuju dan menjadikan dia sebagai tokoh utama dalam film tersebut, namun hanya dengan bayaran $20.000 untuk naskah cerita, dan ditambah $340 per-minggu sesuai upah minimal seorang aktor. Setelah dipotong biaya-biaya, komisi agen, dan pajak, ia hanya mendapat penghasilan bersih $6.000 bukannya $325.000
Ini adalah kisah sylvester stallone atau bisa disingkat “sly”. Sly sadar, setelah 1500 kali penolakan, naskah film Rocky yang dibuatnya mungkin satu satunya pintu gerbang untuk menjadi peran utama, karena itu ia tidak mau melepas peran Rokcy untuk orang lain. Sekalipun ber-budget rendah US$1.000.000 dan dibintangi aktor tidak terkenal saat itu, yaitu stallone sendiri, film ini meledak di pasaran dan menghasilkan uang senilai US$ 200.000.000.
Dari film Rocky yang dibintanginya, ia dinominasikan meraih Academi Award sebagai aktor terbaik. Film tersebut memenangkan 3 Piala Oscar untuk film terbaik, sutradara terbaik dan skenario film terbaik. Setelah Rocky, kesuksesan terus mengiringinya selama beberapa dekade ke depan. Ia kembali sukses menjadi ikon action movie dalam karakter Rambo, ikon machismo (kejantanan) dalam film action Holywood.
Ia menjadi aktor pencetak box office terbesar didunia sepanjang tahun 1970 sampai 1990. Serial Rocky (Rocky 1-5) dan Rambo (1-4) meraih hampir US$1 miliar, dan menjadikan Stallone seorang bintang film internasional termahal.
Apa yang dicapainya kini merupakan buah keteguhannya dalam mempertahankan mimpi untuk menjadi bintang film. Seandainya, ia merelakan naskah Rocky dibintangi orang lain mungkin ia mendapat US$325.000 untuk naskahnya, tetapi ia kehilangan peluang, yang mungkin merupakan satu-satunya peluang untuk menjadi bintang utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar